Games

Thursday 22 December 2016

Telolet : Lalulintas Sampah

Permasalahan sangat banyak kita jumpai pada proses pengolahan limbah, baik itu limbah skala kecil terlebih lagi skala besar. Menurut perkiraan dari Badan Pusat Statistik (PBS) jumlah sampah pada tahun 2020 di 384 kota di Indonesia mencapai 80.235,87 ton tiap hari. Dari sampah yang dihasilkan tersebut diperkirakan sebesar 4,2% akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sebanyak 37,6% dibakar, dibuang ke sungai sebesar 4,9% dan tidak tertangani sekitar 53,3%. Dari sekitar 53,3% sampah yang tidak ditangani dibuang dengan cara tidak saniter. Sehingga besar dapat disimpulkan bahwa setengah dari produksi sampah setiap hari dibuang tidak pada tempatnya, dengan kata lain dibuang sembarag tempat dan tidak teratur. Namun tidak Cuma itu, bahkan National Urban Development Srtategy (NUDS) tahun 2003 menyatakan bahwa rata – rata volume sampah yang dihasilkan per orang sekitar 0,5 – 0,6 kg/hari.

Sulitnya mendapatkan sampah tempat sampah adalah penyebab utama banyaknya volume sampah yang tidak dibuang pada tempatnya, hal itu terbukti di beberapa kota, contohnya saja di kota makassar. Hampir disetiap jalan raya atau lorong sekalipun tidak ada tempat sampah. Bahkan jika ada, tempat sampah tersebut tidak dapat dijangkau oleh pengendara ataupun warga setempat dengan akses yang mudah. Menurut hasil wawancara dan observasi penulis dibeberapa lorong kota makassar, hanya dari mereka yang telah lama tinggal disekitar area tersebut yang tahu tempat sampah. Sehingga mereka yang baru saja berdomisili atau bahkan hanya menyewa rumah atau sebagai pendatang yang berkunjung ke keluarganya akan merasa sulit ketika mencari dan ingin membuah sampah pada tempatnya.

Posisi tempat sampah yang terbilang masih sangat kurang diketahui masayarakat menjadi permasalahan yang sangat penting. Selain itu, ketika membuang sampah pada tempanya juga masih sangat minim pengetahuan dalam hal membedakan mana sebagai sampah organik ataupun an-organik. Hal itu hanya di akibatkan dari faktor nama tempat sampah tersebut yang terbilang sangat ilmiah dan kurang dipahami masyarakat awam dalam hal penamaan tempat sampah yang terpisah.

Masalah-masalah yang sangat klasik dan terbilang sangat sederhana dan mudah untuk diatasi seyogyanya merupakan hal yang biasa saja bagi kebanyakan orang, akan tetapi nilai kesadaran dan perhatian ataupun peringatan yang sangat kurang, yang dapat mendorong nilai-nilai tersebut untuk berkembang serta sadar akan pentingnya sebuah limbah diolah agar tidak merusak lingkungan. Namun hal yang sepel tersebutlah yang dapat merusak moral anak kedepannya dalam hal pengolahan limbah dan terlebih lagi dampak negatif yang akan dihasilkan untuk lingkungan.

Beranjak dari berbagai permasalahan tersebut, maka solusi yang dapat diberikan adalah adanya tempat sampah dijalan dimanapun kita berada, sehingga ketika kita ingin membuang sampah di jalanan akan ada tempat yang telah disediakan yang siap dan bisa dipakai selama 24 jam. Sehingga perlu adanya sebuah inovasi tempat sampah yang memiliki posisi strategis dan seseorang tau dimana harus membuang sampah sesuai jenis sampahnya. Inovasi tersebut diberi nama “Lalulintas Sampah”.

Lalulintas sampah merupakan sebuah rambu-rambu tempat pembuangan sampah yang ada disetiap jalan raya dan lorong setiap kota yang ada di Indonesia tanpa mengganggu pengguna jalan. Konsep program tersebut disandingkan dengan rambu-rambu lalulintas yang ada di perhentian jalan (lampu merah), jalan masuk loroang, ujung lorong, belokan, perempatan dan tempat-tempat lainnya yang dianggap kerap menjadi pemberhetian pengguna jalan baik yang berkendara maupun yang berjalan kaki.

Rambu-rambu sampah tersebut di pasang dan dengan adanya sebuah tanda nama untuk mempermudah pengguna dalam membuang sampahnya. Misalnya disebuah ajalan raya, pada ujungnya terdapat perampatan jalan dan semua pengguna jalanan harus berhenti ketika lampu merah menyala. Disetiap sudut lampu merah tersebut ada tempat sampah lengkap dengan nama yang mudah dipahami, selain itu sebelum mencapai tempat pemberhentian tersebut, ada pembertihuan atau semacam tanda yang memberitahukan bahwa 30 atau 40 meter ada tempat sampah yang siap digunakan. Sehingga disetiap pemberhentian ini nantinya rambu nama sebelum menggapai tempat tersebut dan setelah berada disekitar area tersebut.

Sehingga dengan adanya inovasi ini seseorang yang akan membuang sampah tidak ada alsan lgitidak mngetahui posisi tempat sampah dimana dan jenis smpah yang akan dibuan berjenis apa. akan tetapi semuanya sudah tau dengan rambu lalulintas sampah tersebut. Program ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi sampah yangdibuang dengan cara tidak saniter, karena membuang sampah pada tempatnya adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mengabdi untuk alam semesta, untuk bumi tercinta.

Referensi
Badan Pusat Statistik, 2013
National Urban Development Srtategy (NUDS), 2003

Tuesday 20 December 2016

Taman Nasional Bantimurung, Air Terjun Yang Bergemuruh : Sejuk dan Meninggalkan Banyak Kenangan

Jalan-jalan atau travelling ditelinga para pemirsa adalah sesuatu yang begitu menyenangkan, penuh dengan kejutan dan hal-hal baru terkait destinasi yang akan dituju dan tentunya rasa penasaran yang bergejolak, seperti apa dan bagaimanasih tempat yang akan aku tuju ini ? tidak terkecuali untuk kali pertamanya aku menginjakkan kaki di The Kindom of Butterfly Bantimurung sebuah taman nasional yang terletak di kabupaten Maros. Tempat ini telah lama saya dengar, dan baru kali ini saya menginjakkan kaki ditempat ini ditemani Alan, teman asal Banda Aceh, tempat paling ujung Indonesia.

Awal mulanya aku dan Alan bertanya ke penduduk setempat, kemana jalur yang harus kami tempuh untuk sampai di TN Bantimurung, setelah mendapat beberapa penjelasan dari penduduk setempat tentang sedikit cerita TN Bantimurung, akhirnya kami memasuki kawasan destinasi wisata tersebut.

Setelah melewati gerbang sekitar 1KM menuju tempat yang kami inginkan akhirnya kami sampai ditempat registrasi, tempat para pengunjung membeli tiket.  Dari jauh kami melihat harga yang ditawarkan tempat wisata ini menurut kami lumayan mahal sebagai seorang mahasiswa, yah 25 ribu untuk tourist lokal dan 225 ribu untuk tourist internasional. Terbilang cukup jauh, namun kami tidak mempermasalahkan itu, kami hanya sedikit berhenti lalu bertatapan sejenak dan tertawa bersama melihat harga yang signifikan tersebut.

Sebelum kami beli tiket, kami mencicipi dulu makanan khas maros, kanre birelle,  nasi yang dimasak lalu dicampur jagung tersebut terasa nikmat dan tekstur jagung yang begitu pas dipadukan dengan Indomie rasa soto ditambah telur dan sedikit daun bawang yang tentunya begitu nikmat kami santap disore hari.

Setelah selesai makan akhirnya kami pun masuk setelah diberi tiket diloket, pada perjalanan masuk aku mulai merasakan hawa sejuk dan aliran air sungai dan suara air terjun yang bergemuruh begitu menggoda sehingga membuat kami berlari-lari kecil karena tidak sabar ingin melihat bagaimana pemandangan yang ada didalam.

Berjalan sekitar 20 meter kita akan menemui mesjid yang berada dalam lingkaran dstinasi wisata alam bantimurung, uniknya mesjid ini tepat bersebrangan dengan telaga bidadari, yang konon katanya air telaga bidadari itu mampu menyembuhkan penyakit dan membuat para gadis semakin cantik ketika mandi di ditelaga bidadari.

Setelah telaga bidadari kita akan menemui tugu kupu-kupu terbesar yang ada daerah wisata ini. Asal muasal adanya bantimurung itu dimulai sejak awal abad ke-19, dimana Pathoeddin Daeng Paroempa menjadi karaeng simbang kala itu, karena bertindak sebagai raja dengan kekuasaan yang dimilikinya sang raja memerintahkan untuk membuat jalan dengan maksud membela daerah hutan belantara dari berbagai ancaman. Selain itu, agar mobilitas dalam menjangkau hutan belantara dapat berjalan dengan lancar.
Pada saat pembuatan jalan menuju hutan belantara, tiba-tiba pekerjaan tersebut dihentikan karena rakyat mendengar suara gemuruh begitu besar yang datangnya dari arah hutan belantara. Pembuatan jalan yang dipimpin langsung oleh sang Raja, langsung dihentikan. Kemudian raja memerintahkan pegawai kerajaan untuk mengecek suara gemuruh dari hutan belantara tersebut.

Setelah pegawai kerajaan kembali, ia lalu melaporkan kepada Karaeng apa yang ditemuinya di hutan belantara. Karaeng bertanya pada pegawai kerajaan.

“aga ro merrung ?” (Suara apakah itu?) Tanya karaeng.
“Benti, Puang”(Air, tuan) Jawab pegawai kerajaan.

Dari situlah sang raja bergegas dan menuju tempat suara itu berasal, sesampainya disumber suara tersebut, sang raja sangat takjub melihat panorama air terjun yang berasal dari hutan belantara, hingga akhirnya tempat itu dinamakan Bentimerrung (air  yang bergemuruh). Oleh karena itu, mulai saat itu juga daerah tersebut dinamakan bentimurung yang sekarang dikenal dengan sebutan bantimurung.

Sehingga rencana pembuatan jalan yang perintahkan oleh Karaeng Simbang tidak dilanjutkan, akan tetapi dibuat sebuah perkampungan baru yang terpisah dengan daerah simbang dan daerah itu dinamakan Bantimurung. Bantimurung dan Simbang hingga saat ini menjadi sebuah kecamatan pada daerah pemerintahan Kabupaten Maros.

Bantimurung saat ini begitu dikenal masyarakat Indonesia terutama para penikmat wisata alam setelah ditetapkan sebagai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Nah, setelah berada ditugu kupu-kupu, pengunjung sudah bisa menyaksikan air terjun yang jatuh pada ketinggian sekitar 30 meter, dengan kolam tempat berenam di sekitarnya serta gazebo-gazebo tempat bersitarahat para pengunjung.

Di sepanjang jalan dari telaga bidadari menuju air terjun terdapat tempat duduk untuk bersantai sambil menikmati wisata alam bantimurung ini, sekitar 20 meter dari tugu pengunjung juga dapat menjumpai Hotel Bantimurung yang bisa digunakan para wisatawan untuk menginap.

Berjalan mendekati air terjun, setelah hamparan air sungai yang terlihat begitu sejuk, wisatawan juga ditawari untuk melihat air terjun dari atas melalui tangga yang telah dibuat menuju gua batu yang berada sekitar 700 KM masuk kehutan. Diatas tangga tentu kita akan melihat air terjun dari sudut pandang yang berbeda, bayangkan saja kamu tengah berada pada ketinggian dan melihat kebawah aktifitas wisatawan yang tengah berenang serta pohon-pohon dan batu kars yang tertata rapi.

Tangga dengan panjang sekitar 700 meter dipinggir sungai dan dililit kayu besar serta bebatuan yang cukup unik disekitarnya menjadi tempat favorit untuk mengabadikan momen, selain itu di tempat wisata ini juga terdapat banyak khas bantimurung seperti kupu-kupu yang telah diawetkan dalam sebuah bingkai dengan variasi warna yang berbeda-beda.


Tidak jauh dari rtempat ini, sekitar 200 meter dari gerbang taman nasional, terdapat pula panangkarang kupu-kupu, dari atas sana kita bisa melihat rumah-rumah penduduk dari kejauhan dan pemandangan batu kars dari jarak yang sangat dekat.

Dari Astra Untuk Indonesia, Diusia 60 Tahun Menjadikan Mimpi Anak Indonesia Tak Sekedar Mimpi

Foto by : Yayanouht
Astra International merupakan salah satu perusahaan multinasional yang didirikan oleh William Soerjadjaja pada tahun 1957 dengan nama PT. Astra International Incorporated lalu berubah nama menjadi PT. Astra International Tbk pada tahun 1990 silam. Perusahaan ini berdomisili di Jakarta dan tercatat dibursa efek jakarta sejak tahun 1990. Mayoritas kepemilikan saham saat ini dipegang oleh  PT. Trans Corp yaitu sebesar 50,1 persen. Hingga saat ini Astra telah meiliki 29 anak perusahaan dari berbagai bidang seperti, otomotif, agro industri, pelayanan finansial, alat-alat berat, teknologi informasi, infrastruktur dan retail. (sumber : wikipedia.com)

Berbagai program di luncurkan oleh Astra, mulai dari pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia yang terjung aktif membawa Astra hingga seperti saat ini, perbaikan infrasrtuktur, ekspansi ke berbagai pelosok tanah air, peningkatan kualitas dan kapasitas produk perusahaan hingga penandatangan MOU kerjasama antar perusahaan dan lembaga pemerintah.

Astra sejak berdirinya hingga kini berkomitmen menjadi perusahaan multinasional dalam memajukan bangsa dan negara melalui berbagai produk, program dan peningkatan mutu, layanan serta pendalaman kualitas sumber daya manusia yang unggul. Hal itulah yang membuat Astra tidak hanya dikenal sebagai perusahaan profit saja, tetapi disukai dan membawa berkah bagi masyarakat, konsumen dan karyawan. Menjadi pujaan hati rakyat Indonesia, tentu sebuah prestasi yang luar biasa bagi sebuah perusahaan profit. 

Dengan slogan “To Continually Strive for Excellence” Astra berkarya dengan inovasi dan kreatifitas yang unggul, Astra meluncurkan berbagai produknya ke khalayak ramai, menghasilkan sebuah brand yang cukup dikenal di bumi nusantara, hingga membuat siapa saja di akhir abad 19 pada bidang otomotif hanya mengenal yang namanya Astra. Astra telah merajai pangsa asar dibidang otomotif pada saat itu, Buktinya saja, keluaran Honda Supra X sejak tahun 1997 hingga kini masih sangat sering ditemukan dipelosok tanah air.

Mulai saat itu, nama Astra tak asing lagi bagi rakyat Indonesia. Mendengar namanya saja, maka orang akan berpikiran tentang sebuah kendaraan yang telah melegenda sejak akhir abad ke-19 itu. Sehingga tak lazim lagi jika dijumpai banyak sesuatu hal diberbagai daerah yang masih setia menggunakan produk PT. Astra International Tbk. Gambarannya saja, diberbagai pelosok tanah air dengan segala keunikan dan keberagaman, astra telah menjadi produk kesayangan rakyat dan menjadi tonggak dalam mempersatukan bangsa dan negara melalui kebutuhan konsumen.

Berawal dari kecintaan produk Astra, berbagai cerita, dinamika dan juga pengalaman menggunakan produk Astra serta bantuan dan kepedulian sosial yang diberikan kepada masyarakat membuahkan hasil yang begitu baik dalam karir perjalanan Astra hingga kini. Tidak hanya pada tataran bantuan secara materil kepada mayarakat, namun lebih kepada investasi yang begitu besar ditawarkan melalui program CSR perusahaan serta kinerja anak perusahaan yang dimilikinya.

Program tersebut terakumulasi dalam 4 pilar yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan. Program ini tidak hanya membantu masyarakat dalam dalam tahapan sementara saja, namun program ini menawarkan investasi pencerdasan intelektual generasi bangsa dalam jangka waktu yang tidak tentukan, sebab sebuah investasi tentang perbaikan generasi bangsa kedepan adalah sesuatu yang tidak bisa diukur terhadap dampak yang terjadi pada masyarakat.

Selain itu, testimoni masyarakat Indonesia dalam menggunakan produk Astra sampai saat ini terbilang sangat positif, mulai dari yang masih setia menggunakan motornya yang telah lama dan kusam tetapi tetap sebagai tulang punggung keluarga, menggunakan produk astra sebagai pacuan utama dalam berwirausaha, hingga bantuan pendidikan bagi mereka yang kurang mampu dan berprestasi melalui program beasiswa.

Sedikit kroscek tentang apa yang telah dilakukan Astra, banyaknya cerita tentang masa kelam hingga sukses bermula dari mereka yang menggunkan produk Astra, seorang pedagang keliling, penjual ikan dari lorong ke lorong, bapak guru yang menyusuri perkampungan untuk mengajar tentu sangat terbantukan dengan produk lama yang melegenda dan sangat sering kita jumpai yaitu Honda Supra X. Perjuangan UMKM (Usaha mikro, kecil dan menengah) dalam meningkatkan usahanya, baik itu UMKM yang bergerak pada bidang kuliner, fashion bahkan digital sangat terbantu dengan produk mobil Hi-Max Pick Up yang didesain khusus untuk membantu pelaku UMKM di perkotaan serta pelayanan finansial dari anak perusahaan Astra International. Tidak hanya itu, bahkan dalam volume besarpun tengah dijajaki oleh perusahaan otomotif ini, dalam kurung waktu tertentu tengah membantu pembangunan infrastuktur negara, seperti tol di Mojokerto.
Ini menandakan sebuah perusahaan yang tak pandang bulu, dari kepentingan individu konsumen, komunitas, organisasi, perusahaan hingga kepentingan banyak orang. Astra telah memberikan  banyak kontribusi, mulai dari hal terkecil hingga sifatnya yang begitu besar, itu semua dilakukan demi kebaikan bersama dan semuanya akan terus dilakukan selama tidak menyimpan dari visi dan misi perusahaan.

Bagaimana tidak, setiap program maupun anak perusahaan yang luncurkan selalu menawarkan tentang solusi dari permasalahan negeri yang tengah porak-porandai (kata penyair), itu menandakan Astra berkomitmen untuk ikut andil dalam dalam membangun bangsa dan tanah air tercinta. Oleh karena itu, melalui Astra anak muda Indonesia dari segala penjuru tanah air dapat berkarya dan mewujudkan mimpi-mimpinya. Sebab menurut pandangan saya, Astra hadir tidak hanya sebagai perusahaan yang berafliasi pada keuntungan tetapi juga hadir sebagai teman sekaligus pemberi solusi dalm hal finansial anak muda, sehingga tidak ada alasan bagi generasi bangsa untuk tidak berkarya dan berani mewujudkan mimpinya.

Berkarya dalam tataran Astra tidak dalam lingkup yang kecil dan ecek-ecek saja, tidak dalam sekedar wacana ataupun opini semata, tidak tentang mencari popularitas dan support dari berbagai kalangan yang sifatnya pencitraan. Tetapi, setiap karya yang muncul adalah hasil dari persiapan dan perencanan yang matang. Salah satu bukti kongkrit adalah keluaran biker dari binaan Astra Honda Motor Racing yaitu Dimas Ekky dan Andi Gilang, keduanya telah mengharumkan nama Indonesia pada perhelatan internasional dari berbagai negara dibelahan dunia dengan ikut berkompetisi di moto3 pada CEV Championship International.

Untuk itu, saya berpendapat bahwa Astra lahir dari sebuah meja kerja yang kecil dengan konsep yang sempurna untuk tekad yang besar. Dan, hari ini menjelang usia 60 tahun, Astra menawarkan tentang perubahan dalam mewujudkan mimpi anak muda Indonesia, menjadikan mimpi tak sekedar mimpi.

Random News

Powered by Blogger.

Flexible Home Layout

Tabs

Main menu section

Sub menu section

Find Us On Facebook

Video Of Day

Text Widget

Contact Us

Name

Email *

Message *

Followers

Follow Me

Follow Us

Flickr Images

Page

 

© 2013 Yaya Nouht. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top