Games

Tuesday 11 April 2017

Tawuran Baik, Prestasi Buruk

Aneh atau tidak, kedengarannya memang aneh jika harus disandingkan apalagi untuk di bandingkan antara tawuran dan prestasi, bayangkan saja jika keduanya bisa berimbang atau prestasilah yang lebih ditonjolkan dimana-mana. Iya, kusebutnya dimana-mana supaya terlihat atau paling tidak on the way viral.

Ketika sesuatu itu bersifat prestasi, sangat sulit mendapatkan ruang untuk di sampaikan ke publik. Ini loh yang kami dapatkan, beginilah output dari hasil bapak/Ibu mendidik kami. Sulit, sukar dan tidak mudah, kami anggapnya seperti itu, untuk menjual dan memahamkan kepada khalayak, tidak segampang mengundang mereka untuk datang pada saat terjadinya tawuran.

Tidak ada niat lain, bahwa tidak semua yang ada dibenak anda itu seperti itu, itu bagian terkecil saja. Kuharap anda mengerti dengan kata-kataku yang tidak beraturan sama sekali.

Di kesempatan yang sama, disaat teman-teman lagi berjuang membawa nama baik identitas mereka juga sibuk bagaimana memuaskan diri untuk membuat identitas itu terpojok, buruk bahkan hina dipandang oleh suatu kelompok tertentu.

Nah, kelompok tertentu ini wajar menilai hal itu, mereka punya bukti dan data yang cukup akurat untuk membuktikan realitas yang terjadi. Jadi, wajar saja.. Ketika identitasmu mulai melekat, lalu kamu berjuang masuk pada kelompok tertentu. Kamu anda malah tidak diterima, kenapa? Sekali lai wajar yaa menurut saya. Itu, karena ulah ketidaksantunan anda menjaga nama baik sendiri.

Menyesal, mungkin iya..!!! Berpuas diri, mungkin juga iyaa..!!! Yah, cukup kami yang merasakan bagaimana positif dan buruknya apa yang telah anda perbuat.

Dengan modal nekat didukung kebobrokan moralitas, sekali lagi mereka telah berpuas diri. Hari ini mereka menang, melihat kiri kanan, atribut alam melayang-layang, fasilitas umum seolah berteriak, JANGAN, Aku Tidak Salah Apa-Apa.... Atlet panahan muncul dimana-mana, entah kapan mereka latihan, rupanya ia sangat mahir memainkannya.

Bahkan, oknum ilmuan yang salah fungsikan keahlian merakitnya, hingga mereka yang pura-pura feminim disaat kondisi tengah tak bersahabat, mereka tetap seolah sahabat yang baik.

Sungguh, sebuah ilusi drama yang indah, hanya saja sutradaranya kurang pandai dalam menulis naskah, akibatnya kadang aktornyalah yang disalahkan.

Siapa sangka, semua terjadi begitu saja, ada alur ada gerbong dan ada waktu kapan itu dihentikan.

Mereka yang tidak tau apa-apa, mereka sedang berjuang mengasah otak sesuai bidang ilmunya, Dan, mereka mulai terusik. Mereka sesekali kadang memikirkan, mungkin inilah yang sulit untuk dipahami. Tapi sulit atau tidak, mereka tidak menerima hal seperti ini. Mereka tetap belajar sementara film masih berlangsung. Film dengan naskah dan kameramen yang tertata dengan baik.

Dan, siapa yang akan disalahkan? Pembuat naskah? Aktor? Figuran? Atau mereka yang terlalu cepat berjuang mencari identitas yang baik?

Aku dan saya juga kurang paham, hanya saja paling tidak saya mengajak anda, anda dan kamu untuk bertindak atas dasar prakarsa bermanfaat atau tidak.

Bermanfaat yang disifatnya positif (jangan sampai di plesetkan lagi kan?)

Saya rasa anda paham, sesekali orang tua anda bilang kamu sudah tua, besar dan dewasa nak. Kamu tau mana yang baik dan mana yang buruk, saya yakin kamu bisa melakukan yang terbaik buat dirimu dan orang sekitarmu.

Tawuran = Baik
Prestasi = Buruk

(Melihat pas bunga yang cantik, bisa dinilai dari berbagai sudut).






Beroganisasi itu istimewa, Bukan?

Beroganisasi itu istimewa, Bukan?

Sadar atau tidak sadar, bersosialisasi dengan baik ke masyarakat telah menjadi iming-iming yang ingin di miliki oleh siapa saja. Yup, kita sadar sebagai makhluk sosial, sudah menjadi kodrat bagi kita untuk saling bertukar asa, rasa dan kondisi yang saling membuat kita nyaman.

Tidak ada harapan lain, selain ingin saling menguntungkan ditiap keadaan yang terjadi pada kita. Semua proses dan kejadian bahkan menjadi saksi dan bukti yang selayaknya kita pertimbangkan untuk siapa dan kepada siapa kita ingin berlabuh. Itu, sulit kita raih.

Miniatur kehidupan dan ranah kerja untuk belajar bersosialisasi dengan masyarakat akhir-akhir ini semakin populer dan dipopulerkan oleh pemuda itu sendiri.

Popularitas itu mulai muncul sejak masa reformasi, berbagai eksistensi pemuda di munculkan dengan bergabung pada sebuah kelompok untuk saling berdiskusi dan mengutarakan ide-ide positifnya.

Rasa persatuan diantara mereka begitu kuat, seolah tak ada yang lebih hebat dari mereka. Dan, benar mereka adalah yang terhebat sebagai generasi penerus dengan bermacam karakter dan cara bersosialisasi yang berbeda-beda.

Bahkan, kadang kekuatan kelompk mereka dijadikan sebagai alat untuk memanipulasi sebuah kondisi, yang pada akhirnya merugikan dan sesekali menguntungkan bagi mereka.

Kebebasan mengutarakan pendapat yang muncul pada undang-undang setelah runtuhnya rezim kala itu,  membuat mereka semakin berada diatas angin. Peluang akan bergerak dan berkolompok lebih luas, mereka leluasa untuk saling baradu ide, taktik dan strategi untuk memenangkan kelompoknya.

Organisasi, itulah yang mereka kejar. Mereka berebut jabatan, demi eksistensi dan menjadi yang utama dalam sebuah rumpung yang menurut kelompoknya Hebat.

Saling mendukung dan menjatuhkan terjadi disaat yang bersamaan, penuh misteri dan itulah strateginya, memecahkannya untuk dianggap sebagai pahlawan dan penyelamat budaya dari hanya sistem yang sebenarnya mereka buat. Kadang, mereka lengah, hingga tak sadar bahwa taktiknya jauh-jauh telah kalah, prosesnya yang akan disalahkan? Tidak, itu pembelajaran dan pengalaman yang luar biasa.

Silit dimengerti, yup. Itulah organisasi zaman sekarang. Ada yang bergerak untuk eksistensi semata, mencari popularitas, bergerak untuk bermanfaat, aksi nyata dan semua jenis yang menyatakan diri untuk berkolompok dan menyusun sebuah tujuan yang positif.

Iya, tujuannya memang positif. Tapi, kadang kita luput, meraih tujuan itu, ada banyak yang sibuk dengan proses/sistem yang terjadi. Dia lupa, bahwa proses ini adalah cara yang di tempuh untuk meraih tujuan organisasi.

Tidak sedikit yang berpikiran dan terlena dengan situasi semacam itu, wajar saja. Organisasi-organisasi yang muncul kadang adalah back up dari munculnya isu untuk "tujuan tertentu"

Memilih jalan untuk berorganisasi memang patut diacungi jempol, analisis yang kuat tidak hanya menghasilkan kesimpulan tunggal semata, organisasi adalah proses mereka belajar menganalisis untuk menciptakan setiap bagian dari peran yang dijalaninya.

Istimewa, lebih tepatnya. Hanya itu yang pas menurutku. Berorganisasi itu istimewa, bukan?

Sebab membuat kita bingung, dan kebingunan itu adalah proses analisis yang menghasilkan analisis yang beragam. Simpulkan dan nikmati hasil ala sistem organisasi yang kamu buat.

Random News

Powered by Blogger.

Flexible Home Layout

Tabs

Main menu section

Sub menu section

Find Us On Facebook

Video Of Day

Text Widget

Contact Us

Name

Email *

Message *

Followers

Follow Me

Follow Us

Flickr Images

Page

 

© 2013 Yaya Nouht. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top