Games

Sunday 30 October 2016

Ini Tentang Seorang Gadis

Entah baru kali ini kumendapatinya dengan tingkah yang begitu aneh, seadanya, seolah tidak mau ambil pusing dengan apa yang terjadi. Padahal ini belum masuk tahap dimana mereka saling bersua, memahami atau mungkin saling mengerti untuk waktu tidak seperti biasanya.
Tetapi, ia membuang harapan itu jauh, jauh dari pandangan yang sebenarnya. Jauh dari i'tikad baik, jauh dari harapan yang indah, Ia hilangkan dan egois dengan pemikirannya sendiri, bertahan dengan persepsinya, seolah semua yang ia pikirkan itulah kebenaran sejati.
Ia mulai mendengar bisikan-bisikan aneh, bisikan tentang bagaimana laki-laki itu, tentang apa yang telah di lakukan laki-laki itu, yah semua terlintas di benaknya, tentang masa lalu laki-laki itu.
Kiri kanan, semua tatapan, suara-suara akan kepastian yang semakin menusuk, bahwa laki-laki itu tidak benar, tidak lantas untuk berada di sampingnya, bersamanya apalagi menjaganya.
Lelaki itu sekarang tidak ada baiknya di pandangannya, dia sama seperti laki-laki lainnya, dia tak pantas untuknya. Gadis itu merintih, merintih dalam hati.
"Semua yang kulihat selama ini hanya kacamata indah yang tertutupi kebusukan, namun iya teramu dengan begitu manisnya" gadis itu semakin menjadi-jadi. Berpikir dengan apa yang dilihatnya, apa yang didengarnya.
Tidak lagi memberi ruang untuk laki-laki itu, namun semakin Ia mengingat semakin Ia merasa dan penasaran, apa sebenarnya yang terjadi? Apakah di dunia ini semua laki-laki seperti itu?
Segudang pertanyaan datang dari berbagai bilik, bahkan bilik tetangga pun mulai mempengaruhi pikirannya, mempengaruhi kalau laki-laki itu benar-benar tidak seperti yang di bayangkannya.
Pertanyaan-pertanyaan itu muncul, hingga waktunya tiba. Gadis itu mulai menyusun rencana untuk menjauh, menjauh dari laki-laki itu. Melupakan perasaannnya, menghilangkan cintanya, hingga berusaha mencari yang lebih pantas untuknya.
Namun, siapa sangka di balik semua yang terjadi pada laki-laki itu, gadis itu ternyata belum paham, siapa sebenarnya laki-laki itu.
Dia, laki-laki itu ternyata penuh dengan sesuatu yang sangat sulit dipahami, laki-laki itu sebenarnya tau apa yang dilakukannya. Namun, demi mencari "keaslian cinta" dia rela berbuat apa saja, mengorbankan segalanya, bahkan niat baiknya pun tertutupi oleh penjelasan-penjelasan orang bodoh, orang yang sebenarnya sangat menyukainya, namun tidak mendapat respon baik, hingga menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan laki-laki itu.
Laki-laki itu sungguh malang, dia harus berjuang sendiri mencari "tahta kasih sayang yang sebenarnya" . Sehingga tidak salah, kdangkala sebagian lelaki menganggap bahwa mahluk yang bernama perempuan, jenis kelamin gadis itu, memang selalu ingin di perjuangkan, selalu ingin di maha-kan, selalu ingin maunya diatas segalanya, yang dipikirkan dan dilihatnya itulah yang "sebenarnya"
Perempuan memang sulit dipahami, kata laki-laki itu dalam hati.
Perempuan ingin semuanya berjalan baik, sempurna, sesuai rencanya. Sehingga Ia kadang lupa, bahwa sesuatu yang sifatnya sejati tidak mudah didapatkan. Sesuatu yang sifatnya indah kelak sangat sulit untuk di perjuangkan, Ia tidak akan datang sendiri, Ia perlu di usahakan untuk di nikmati kelak.
Gadis itu, bingung. Apa yang harus dilakukannya, membuktikan apa yang dilihat dan dengarnya? Iya, tapi kadangkala hatinya menolak untuk bertanya. Benar kata laki-laki itu, perempuan sangat gengsi, gengsi bertanya, gengsi transparansi dalam hal perasaan dan gensi dalam memperjuangkan mimpinya.
Yah walaupun hanya sebagian perempuan, tapi pada dasarnya sifat perempuan seperti itu. Analisis laki-laki itu.
Laki-laki kadang menunggu untuk sesuatu yang tidak pasti, sama halnya laki-laki itu Ia mulai bingung apa yang terjadi pada dirinya?
Apakah ini hukuman atas respon ke seseorang yang minim, cuek? Ataukah laki-laki itu sombong lalu banyak yang membencinya? Hem--ataukah mungkin juga memang perempuan itu yang tidak ingin melihat laki-laki baik.
Entahlah, tapi yang kutau laki-laki itu optimis dan ramah pada siapa saja. Sehingga kadangkala keramahannya disalah artikan seorang perempuan, dan siapa sangka perempuan itu membencinya lalu ingin melihat laki-laki jatuh dengan sejatuh-jatuhnya.
Semoga, ketika ada hal yang kurang jelas baiknya di perjelas, sumber yang valid datangnya dari sumber utama. Bukan kedua, apalagi yang ketiga. Seorang wartawan akan mengidentifikasi masalah sampai keakar-akarnya hingga menerbitkan sebuah berita yang orisinil tanpa gangguan "politik".
Hidup ini tentang tidak "kegensian", tetapi tentang pencapaian, pencapaian akan semua mimpi.
Untuk itu, sangat sulit mendapatkan cinta sejati, sebab untuk meraih predikat "sejati". Tantangan dan rintang yang begitu banyak harus terlewati dengan keringat dan air mata.
Maka, cinta sejati dari dulu sampai sekarang hanya milik "Romeo and Juliet"
Jika memahaminya masih sangat standar...
Perlu pendewasaan yang cukup untuk mendekatinya.
!!!

Saturday 29 October 2016

Perasaan? Aku Padamu

Bercerita tentang perasaan, bercerita tentang sesuatu yang kadangkala menyakitkan dan kadangkala juga sebagai penawar kesakitan. Ia seperti sesuatu yang yang berbentuk namun sulit untuk di jelaskan bentuknya, sulit untuk diukur dan tidak akan mungkin untuk dilihat.

Ia membuatku bingung, perasaan itu kadangkala timbul untuk hanya sekedar menyapa, lalu ia redup dan aku tak mampu menganalogikannya lagi. Ia begitu sederhana menurutku, sesuatu yang cukup di ucapkan, dan - selesai. Tapi rupanya ia tak sesederhana itu, ia menyimpan banyak rahasia, rahasia tentang rasa.

Perasaan? Ia aku makin bingung jika harus memaknainya dan menjelaskan itu padamu, sebab aku tak mampu mendefenisikannya sesuai, seperti persis yang kamu mau.

Perasaan? Iya benar.. Ia ada. Tapi kuanggap ia sebagai pelengkap hidup dan anugerah yang diberikan tuhan. Ia begitu sempurna menurutku, membuatku tak dapat berbuat apa-apa selain menuruti apa yang ia inginkan.

Tetapi,
Sesekali "perasaan" ini menjadikan semuanya indah, lebih indah dari kisah hidup manapun. Sebab ia menawarkan tentang kebahagian yang panjang, kebahagiaan yang hakiki dan tentang masa depan.

Perasaan, ia adalah aktor dalam kisah hidupku ini. Ia adalah pemeran utama, ia adalah titik kesuksesan untuk menentukan kemana "rasa" ini akan berlabuh. Ia adalah segalanya, seringkali kuberitahukan pada siapapum yang dekat denganku. Bahwa "perasaan"ku tidak lebih jauh, tidak lebih baik, dan tidak lebih buruk dari apa yang kamu rasakan.

Sebab ia "perasaan" ini tercipta dari apa yang kupikir dan selalu kupikirkan. Hingga ia membentuk bagian-bagian pikiran menjadi bagian yang lebih besar bahkan sulit terkontrol. Dan inilah yang ku sebut "Rasa Kepadamu".

Rasa Kepadamu? Wkwkw

Aku Padamu "Kata Ungu".

Senyuman-Mu, Manis!

Rupanya dia sangat menyukainya, dia sangat menginginkan ini terjadi, dia bahkan berangan-angan untuk sesuatu yang lebih jauh dari apa yang tengah terjadi. Ia nampak menikmatinya, ia tersenyum dan tertawa bahagia karena semuanya telah terjadi.
Dia menikmati setiap tetesan hujan yang jatuh di atap cafe itu, bahkan sesekali tetesan hujan itu masuk dan membasahi sudut-sudut cafe yang tak beratap. Cuaca kali ini rupanya memang agak bersahabat bagi para penjual mantel hujan, tentu penjual mantel sangat senang, siapa sangka mantelnya habis terjual dalam waktu sesingkat itu.
Yah sama halnya sesingkat pertemuan kita, tak perlu waktu lama untuk untuk menunggu dan saling terpisah, terpisah oleh jarak, waktu dan ruang yang berbeda. Kamu dengan duniamu dan aku dengan duniaku, Tapi entah apa yang kualami sekarang apakah mampu mempertemukan kita kelak? Yah harapku secepatnya kita bisa bertemu untuk waktu yang lebih lama.
Kamu dengan senyummu, senyum khas yang baru kutemui beberpa hari ini, sungguh indah. Telah lamu aku ingin menafsirkan identitas senyummu itu, namun semakin lama ku tatap semakin aku tak mampu menafsirkannya. Hingga ujung dari penafsiranku hanya membuat ku tersenyum akan anugerah tuhan yang dititipkan padamu.
Aku tak mampu lagi berkata-kata indah seperti dulu, mugkin kata-kata indah ku telah di rebut oleh orang lain. Tapi, jangan khawatir aku bahkan tau bagaimana berbuat yang lebih indah dari kata-kata indahku dulu. Kini aku pupus oleh teori, mungkin saatnya praktek, praktek terhadap apa yang "kita" rasakan.
Yah "kita" hanya butuh waktu untuk saling bersua lebih lama, sebab tidak ada keindahan diatasnya selain melihat senyum manismu dalam jarak 30 CM, yang mana hanya gelas dan gelasmu yang memisahkan kita.
Jadi?  Gimana menurutmu? Apakah kita harus seperti ini?  Atau kita saling memberi ruang untuk bersua lebih lama. Lebih lama dari pertemuan awal kita [kala itu ketika hujan turun].
..........
•○●
See u
Malam Minggu-erss

Tuesday 25 October 2016

Entah, mungkin inilah yang namanya "Bersua dalam Sunyi "

Usahaku untuk mendekatinya, rupanya sangat tidak sia-sia. Aku bahkan tak mampu memahami diriku sendiri atas apa  yang telah aku  lakukan, aku merenungi keadaanku. Bertanya pada diriku sendiri, apa yang sedang kamu tulis? Apa yang sedang kamu kerjakan? Apakah aku baik-baik saja? Hem entahlah aku masih tidak percaya, waktu begitu cepat sehingga "kita tak sempat" bersua lebih lama seperti halnya kencan pertama bagi mereka pemilik pertemuan. [Awal]
Semenjak melihatnya, aku selalu berpikir "tuhan begitu adil" memberiku sosok untuk kembali tersenyum, memberiku alasan untuk tersenyum lebih lama dari biasanya. Yah, walaupun itu kadangkala menjadi bahan candaan "kita". Senyum, sok-sok saling tidak mengerti, namun diam-diam "saling memperhatikan".
Seolah saling cuek, tapi "hati" mengatakan aku butuh kamu. Butuh perhatian darimu. Ingin bersua untuk waktu yang lebih lama, lebih lama dari pertemuan awal kita.
Tapi,
Apa mungkin cuma aku yang merasakan ini, selalu ingin ada didekatmu? Selalu ingin mendengar kabarmu? Dan, selalu ingin bertemu denganmu?
"Semoga kamu juga.!!!" Harapku dalam hati.
Ku susun dan kupikirkan kata-kata terbaik yang membuatmu nyaman padaku, tak peduli siapa yang akan membacanya dan siapa yang akan tau maknanya. Sebab aku bahagia, menuliskan apa yang kurasakan dan memberitahukan itu padamu. [Semoga saja]
Seringkali, ketika berusaha lebih dalam memasuki duniamu, kadang ada rasa takut, takut kamu tidak percaya dengan "apa yang kamu pikirkan" dan juga "apa yang kupikirkan". Takut berbuat lebih banyak dari hanya sekedar •sebagai seorang kakak. Takut kamu berpikir hal-hal tentang duniaku, tentang masa yang telah kulalui.
Iya, itu adalah ketakutanku, sebab aku tak punya banyak waktu untuk menjelaskan padamu "bahwa inilah yang sebenarnya tengah kurasakan". Sangat malu, malu untuk bersua dalam keramain dengan posisiku yang tak punya apa-apa untuk kau dambakan dan kau ceritakan ke teman-teman mu kelak. Yah -__- aku tidaaak lebih dari seorang manusia yang tidak tau apa-apa tentang makna kehidupan. Apalagi tentang perasaan -__-
Namun, semakin dalam aku merasakan ketakutan ini, rupanya benar apa yang ku prediksi benar terjadi. "Kamu" bahkan menganggap apa yang aku lakukan terhadapmu hanya karena kewajibanku semata sebagai seorang yang lebih tau secara teori, tidak lebih. iya benar. Kamu bahkan tidak pernah memperlihatkan dari sudut pandang "rasa" akan apa yang tengah kau pikirkan.
Kamu diam-diam, dan aku merasa diammu itu memiliki makna dan membuatku sulit untuk memahaminya.
Entahlah, aku kurang paham tentang "memahami" atau aku yang kurang "peka" terhadapmu? Ataukah aku terlalu sibuk dengan duniaku -___-
Mungkin, hanya tuhan yang tau masing-masing dari apa yang kita rasakan.
Semoga selalu yang terbaik "buat kita"
Aku bahkan selalu teringat kisah romantis "Habibie dan Ainun" ketika menatap wajahmu di layar smartpone-ku. Aku tak sanggup untuk mengatakan semua yang tengah kuhadapi, walau ku tau perlahan-lahan kamu sebenarnya tau akan diriku.
Aku takut terlalu asik dengan duniaku, sehingga mengabaikan apa yang akan menjadi tanggung jawabku, walau hanya seorang "kakak" yang kadang-kadang sedikit nyeleneh bahwa "kita seumuran" hemm ----
Iyaaa, kamu terlalu manis jika kutatap terlalu lamaaaaa.
Kamu memiliki aura yang berbeda, senyummu seolah berkata "bidadari itu tidak lebih manis dari aku"
Kamu punya karakter yang selalu optimis tentang pencapaian sebuah tanggung jawab.
Kamu orang yang selalu ingin membuatku tersenyum saat berangan-angan tentang masa depan yang lebih jauh.
Kamukah orang yang aku cari?
Kamukah bidadari yang sesungguhnya?
Aku akan mecari jawabannya sendiri "jika pintu rumahmu kamu buka". Hihi
Kumohon biarkan aku masuk, sebagai orang yang egois yang ingin tau kamu lebih dalam.
Yah sebut saja,...
Aku terlalu lebay untuk menyimpulkan bahwa "kita" adalah sebuah masa depan yang terangkai dengan baik.
Kita adalah sepasan insan yang saling berteriak di kesunyian. Yang mana hanya orang terdekat kita yang tau.
Yah, setiap perbuatan, pasti akan berdampak. Apalagi jika itu tentang sebuah perasaan. Yakin "kita" akan merasakannya, walau selihai apapun kamu menyembunyikannya.
Tetap akan terlihat, begitupun dengan aku -__-
Semakin lama, semakin panjang tulisanku ini. Tapi aku belum juga paham alur yang kutuliskan ini, semoga aku yang tidak mengerti ini. Bisa kau beri pengertian tentang makna diriku "BERSUA DALAM SUNYI".
Sebab, itulah aku. "kurang peka". Kata orang dan mungkin juga kata kamu.
Tapi, terlepas dari "kurang pekanya" diriku.
Aku ingin kau tau. Bahwa semua orang memiliki aktifitas, pekerjaan, kesibukan dan kisah cinta yang berbeda-beda. Namun, ada satu yang "sama", semua orang berhak untuk mendapatkan apa yang iya inginkan.
Mencintai dan dicintai "itu" tentang perasaan.
Memiliki dan dimiliki "itu" tentang cinta.
Dan, saling bersua untuk memahami masing-masing "itulah" kepemilikan sejati yabg sesungguhnya.
Seperti halnya kata Habibie ke Ainun.
"
Ainun...
Masa lalumu adalah milikmu,
Masa laluku adalah milikku,
Tetapi masa depan adalah milik kita.
"
Semoga aku tidak salah kutip, sebab kesalahan adalah milikku yang tidak akan kuulangi dua kali.
Kalau diulangi dua kali, apalagi di tambah itu mah jargonnya pak walikota .wkwkwkw
"Makassar 2 × + Baik"
"Ingin melihatmu lebih lama - atur waktumu"
00:44 wita.
~Yaya Nouht

Sunday 9 October 2016

23.59 - Keberanian Berekspresi Tentang Rasa "ini"

Sebelumnya Terima Kasih Yaa...!!! Kamu perempuan yang hebat, bersamamu segalanya menjadi indah. Kamu perempuan yang luar biasa, memiliki berbagai karakter yang sulit kupahami. Kamu kadang tertawa lepas, senyum manis, dan juga kadang diam. Semua sosok perempuan yang aku minta, ada padamu.

Cerita ini kupersembahkan sebagai sesuatu yang harus kita kenang, dulu, hari dan selamanya “ Izinkan saya bercerita bagaimana rasa suka ini ada, hingga berubah jadi kagum, setelah kagum, saya mulai sayang dan karena sayang, sedikit demi sedikit kupasrahkan hidupku padamu yang ku sebut cinta.

Entah tanggal berapa kita ketemu, yang saya ingat adalah gerak-gerikmu ketika ketemu. Sok kalem, sok diam dan tidak banyak bicara. Seandainya kita seangkatan, mungkin saya akan lebih gugup menyapamu, posisiku sebagai senior menguntungkan karena itu adalah kekuatan yang saya miliki untuk memulai pembicaraan denganmu.

Entah kenapa melihatmu hari itu hati saya terasa damai, padahal kita belum kenalan, siapa namamu dan darimana kamu berasal. Karena hati ini selalu mendorong untuk memulai, yang seyogyanya saya hanya mendampingi 2 orang yang dalam pembagian itu jelas tidak ada namamu, akhirnya saya berpikir bagaimana caranya supaya pertemuan ini terus berlanjut.

Pada saat pendampingan saya terus bergeser dan pura-pura bertanya tentang bagaimana idemu dan apa yang ingin kamu tulis dikelompokmu. Teman pendamping melihatnya saya antusias mendampingi di kelompokmu akhirnya saya diarahkan untuk terus mendampingi kelompokmu.

Hari itu target saya setelah melihatmu adalah bertindak sebagai pendampingmu dan hingga acara itu selesai sore saya berhasil mencapai target itu, menjadi pendamping tulisanmu. Hari-hari berikutnya saya tidak tau bagaimana caranya bertemu dan bercakap lama denganmu. Saya tidak punya kontakmu waktu itu, untung saja kontak ketua kelompokmu saat itu ada di panitia, jadi dengan mudah saya menghubunginya untuk mengatur jadwal pendampingan selanjutnya.

Kitapun sering ketemu membahas tulisanmu, pada saat pendampingan jelas terlihat raut wajahmu, senyummu dan itu membuat saya makin suka, kagum dengan kamu. Setelah berjalan beberapa bulan pendampingan, semua itu akan berakhir. Tulisanmu sudah dikirim dan tugas saya sebagai pendamping selesai.

Disini saya tidak tau harus seperti apa lagi untuk bertemu denganmu, apa iya saya harus ngomong langsung untuk sesering mungkin bertemu dengan kamu ? entah hari itu saya belum punya rencana bagaimana supaya bisa tetap intens ketemu dengan kamu.

Nah, karena kontak ketua kelompokmu ada sama saya, akhirnya kumanfaatkan itu untuk meminta nomormu, pin BBMmu. Setelah kudapat, tanpa pikir panjang saya menghubungi, menanyakan bagaimana kabarmu ? lama tidak ketemu. Hehe. Alhamdulillah kamu meresponnya dengan sangat baik, terlebih lagi ketika kamu mulai akrab menyapa saya dengan sapaan kak yay, saya semakin gr karena tingkahmu. karena takut malah terlalu mengaggumu, akhirya kuatur jadwalku untuk menghubungimu, kuputuskan hanya menghubungimu sesering mungkin ketika malam tiba. Kuingat, paling sering saya menghubungimu ketika saya lagi sendiri, duduk d warkop kerja tugas, baca buku dikamar.

Entah setiap sendiri yang membuat saya selalu bersemangat adalah dapat kabar darimu, dapat senyum walau itu via chat, sayapun akhirnya memberanikan diri untuk mengajakmu keluar, tapi beberapa kali rencanaku gagal, karena setiap ingin kutanyakan kamu kapan free, belum lagi kutanyakan kamu sudah punya jadwal dan sangat terbatas untuk keluar malam.

Akhirnya beberapa kali juga saya gagal ngajak kamu keluar, tapi saya gak menyerah saya yakin jika saya bersungguh-sungguh nanti saya akan punya waktu yang lama bersamamu (dalam hati).

Pergantian tahun pun semakin dekat, kira-kira sebulan lagi. Hehe tapi saya sudah berencana untuk dan harus mengajakmu keluar pas tahun baru itu. Akhirnya kuajak kamu sebulan sebelumnya, kamu bilang saya belum punya rencana kemana-mana. Kupertahankan itu, berdoa agar kamu bisa. Terus setiap hari menghubungimu dan sesekali menanyakan kesedianmu keluar bersamaku, kuharap saat itu kamu tidak bosan dengan tingkahku.

Tanpa butuh waktu lama, penghujung tahun itupun sudah didepan mata. Kamu bilang iya jemput saya yaa di rumahnya temanku (teman kelasmu) karena takut diliat sama bapakmu. Hehehe. Dengan perasaan senang, sayapun merasa sangat beruntung setelah hampir 20 tahun akhirnya saya bisa jalan sama cewek di tahun baru. Haha gak lebay nih bro yah :P

Dan alasanku keluar dari gerombolan teman-teman adalah rapat sebentar, yah rapat. Rapat = ketemu kan?  haha.

Sayapun pergi dan menjemputmu, diperjalanan saya berusaha semaksimal mungkin tidak gugup berbicara dengan kamu. Walau sebenarnya sumpah gila. Degdegan saya bro :D

Kita berangkat bersama dan bertemu dengan teman-temanku, kamu mungkin kesal atau bahkan marah pada saat itu. Saya benar-benar pusing, berharap semoga saja kamu gak marah dan gak mau lagi bertemu dengan saya. Yey ternyata betul saya liat kamu menikmatinya. Setelah selesai kita berangkat ke rumah teman saya, sebenarnya ini mendadak kita cuman ingin mau gila-gilaan disana. Yang paling buat saya merasa diatas angin, semua kamu iyakan malam itu, seperti malaikat rasanya.

Tapi disamping itu saya berpikir apa iya karena kita lagi sama senior-senior ? kalaupun iya semoga itu hanya efek. Dan tak disangka tanpa direncanakan ternyata kita jalan kaki yang jauhnya minta ampun, huh. Sekitar 5 km mungkin yahh ? hahaha saya benar-benar liat kamu kecapean malam itu. Maafkan saya yah. Huhu.

Setelah melihat apa yang terjadi disana. Haha petasan begitu. Disana kuberanikan untuk dan harus foto dengan kamu, walaupun kutau kualitas kameraku saat itu jauh dari harapan untuk menangkap blir-blur petasan di belakang kita.

Namun, bukan itu intinya sebab di pergantian tahun ini saya hanya ingin menggengam tangan orang yang saya sayangi. Jadi bukan hanya untuk nyebrang yahh,udah direncanain bro :P hahaha.

Kita berbalik arah dan pulang berjalan sama jauhnya seperti yang kita tempuh tadi, karena semua orang sudah pada mau pulang malam itu kita berdesak-desakan. Sampai-sampai saya liatnya kamu sangat lelah, sekali lagi maafin saya yah.

Kita berjalan berdua, dan daritadi saya melirik-lirik dimana teman saya yah ? hahaha sumpah malu juga saya ternyata. Setelah saya gak ngeliat mereka kuberanikan diri untuk meraih tanganmu dan kugenggam dengan seerat-eratnya (dalam hati tidak akan kulepas selamanya). Ssep tanganmu akhirnya saya genggam dan terus saya genggam, dan benar saat saya genggam, saya benar-benar merasa orang yang paling beruntung hidup, saya terasa damai, terasa lebih berarti dari sebelum-sebelumnya. Ada banyak yang saya bayangkan tetang masa depan saat menggengammnya, sambil ngobrol dijalan plus hati yang degdegan.

Rencananya setelah dilihat dari teman, genggamannya akan saya lepaskan, tetapi entah kenapa dilihat mereka malah saya rasa tambah nyaman dan gak mau ngelepasin. Sumpah kali ini saya merasa gentle banget. Huhuhu

Dalam genggaman itu saya berencana mengungkapkan apa yang saya rasakan, tapi baru saja saya ingin bertanya apa yang kamu rasakan, kamu jawabnya biasa saja. Tapi terus kulanjutkan dengan bertanya apa yang kamu rasakan dan aku nyaman dengan seperti ini. Tiba-tiba kamu sentakkan tanganmu dan melepaskan tanganku. Sesaat saya merasa duuh saya salah ucap, gimana nih bro ? akhirnya saya berusaha, dan berpikir mungkin kamu malu yaa. Haha sama aku juga :P dalam pikirku malam ini saya harus kasi tau kamu, kasi tau tentang perasaanku. Itu targetku :D

Setelah selesai berbincang-bincang dengan mereka, akhirnya kita semua pulang pukul 02.00 semakin dekat. Rupanya saya laki-laki jahat yang membawamu keluar sampai larut malam seperti ini. Hahaha Maafkan saya yah.! Karena saya telah berniat malam ini kamu harus tau perasaan saya yang sejak zaman dahulu kala :D maka di jalan saya selalu berpikir apa iya sambil naik motor saya bercerita, tidak ntar dibilangnya tidak sopan atau bagaimana. Apa mungkin saya singgah disuatu tempat dan ngobrol ?uh tidak kamu kan capek selebihnya mungkin gak terlalu dengar kalau saya mau bilang sesuatu. Karena terlalu lama berpikir, akhirnya kita sampai didepan rumahmu. Pikirku “[kusebut namaku] dia belum masuk rumah katakan cepat, dengan nada terputus-putus kukatakan itu didepanmu.
○●○●○●
Akhirnya lega setelah mengatakan apa yang saya rasakan, sekarang kamu tau [kusebut namaku] menyerahkan cintanya padamu. Kamu malah balik bertanya, sejak kapan? Sumpah saya gak tau jelasin pake kata-kata, tetapi saya selalu berusaha tampil semaksimal mungkin untuk tau itu, kujawab seadanya.

Setelah itu saya balik bertanya, bagaimana dengan kamu? Kamu senyamsenyum bagaimana begitu, sumpah susah banget ditebak :D  Tapi saya butuh kepastian malam itu, dan kepastian yang akan kamu berikan nanti besok katamu sambil tersenyum. Sebenarnya gak cukup memuaskan tapi melihat senyum tulusmu, maka saya jawab iya saya tunggu yaa!.

Dan kamu pun masuk rumah, saya juga balik kerumah untuk ketemu dengan teman-teman lagi. Sampai saya gak bisa tidur dibuly habis-habisan sama mereka. Hahaha tapi ntah kenapa saya menikmatinya kok.

Pagi esoknya, saya berencana ke daerah dan pagi itu ku bangun dengan senyum, perasaan yang damai dan siap-siap berangkat ke daerah. Setelah semuanya siap saya menghubungi beberapa teman yang mau ikut, rupanya 2 teman saya mau ikut, ku tunggu dulu mereka. Setelah mereka sudah siap kita ketemu di kosnya bagian gowa dan berangkat ke daerah bersamaan.

Diperjalanan yang saya ingat hanya genggaman semalam, kamu dan senyummu. Sesekali di motor tersenyum mengingat hal semalam, wuh [kusebut namaku] bisa yah sekarang ngomong-ngomong cinta.

Hahaha Singkat cerita saya pun sampai di daerah sekitar jam 8 malam, tak lupa kukabari dan kutanyakan hai bagaimana ? jawabmu 23.59. Sumpah malam itu capek banget dan kamu bilang 23.59 akhirnya saya cari cara dengan ngajak teman saya ngobrol hingga mereka gak tidur sampai pukul 23.59. akhirnya saya berhasil, tepat pukul 23.59 saya tunggu, menjadi 00.00, 00.01,00.02 sampai 00.30 juga belum ada kabarmu, pikirku apa bener ini jawabannya malam itu berbanding terbalik dengan malam sebelumnya, pikirku sangat gelisah, ini gimana yah? Kok juga belum di jawab.

Tetapi ini tidak mematahkan semangat saya, setelah hari minggu, saya sekarang ke balik ke makassar. Saya ngajak ketemuan karena saya benar-benar ingin tau apa jawabanmu, dan kita ketemu didepan rumahnya temanmu.

Setelah ngobrol banyak, hampir saja saya gak bisa pulang setelah kamu bilang. Maaf kak saya gak bisa saya takut. Tau gak ? saya lemas gak tau mau berbuat apa,tapi terus keberanikan diri dan berusaha meyakinkanmu kalau saya ini benar-benar sayang sama kamu, kamu jangan takut kita hadapi bersama.

○●○●
Dan jrengggggggggg kamu bilang iya kak kita hadapi bersama :* Sumpah rasanya saya mau teriak, bahagianya luar biasa, serasa ada yang nyanyi-nyanyi sambil nari-nari. Hohoho Saya lega, saya puas akhirnya kita memulai ini di hari senin tanggal 4 sekitar pukul 20an malam. Semoga ini adalah awal yang baik buat kita dalam memadu asmara kehidupan, tuhan menciptakan hambanya berpasang-pasangan. Dan saya yakin, kita adalah salah satu dari pasangan itu.

Januari 2016
•○● .....

Lapangan Merah Di Desaku

Sore ini ku langkahkan kaki menuju lapangan, yah lapangan itu adalah lapangan baru. Bekas berdirinya sekolahku dulu, antara ingin sedih atau bahagia, aku juga tak mengerti ataukah ini yang disebut teori perkembangan suatu desa.

mereka tampak menikmati, mereka senang dan mereka bahagia. sebuah ekspektasi yang diharapkan sebuah pemerintah tentunya. Namun, yang membuat aku tertarik menulis opini ini adalah untuk apa lapangan ini dibuat?  bukankah sudah ada lapangan desa yang bisa kita gunakan bersama-sama? dan bagaimana dengan banyak kebutuhan yang belum terpenuhi dan bahkan tidak terurus sama sekali? sebut saja pasar yang didirikan sekitar 10 tahun yang lalu, hanya di fungsikan pada saat diresmikan. Jalan desa yang terbilang masih sangat tidak terurus, sisi jalan yang tidak teratur dan keluhan masyarakat yang sini sana banyak terdengar.

bukan aku "anti" akan perkembangan suatu daerah, bukan tak suka bukan juga tak sepaham. Tapi jika ada hal lain yang lebih kita butuhkan, kenapa bukan itu yang di prioritaskan?  kenapa? ataukah kita hanya ingin melihat mereka tersenyum sesaat namun menderita perlahan-lahan?  sungguh sebuah sistem yang sangat di benci para pemimpin yang tulus. "formalitas" katanya.

kita berkembang itu adalah sebuah prestasi dan pencapaian yang luar biasa, harapan kita semua. tapi melupakan esensi pembangunan yang sebenarnya adalah hal yang tidak sepatutnya di jalankan.

sebuah cerita pada perusahaan roti siap saji, ada banyak beragam yang bisa kita cicipi dengan harga yang bervariasi tentunya, namun ada banyak hal di dalamnya, tapi hanya satu yang di pajang pemilik roti sebagai brand tokonya. yah, dengan gambar dan tulisan yang menarik. lalu ketika ditanya
semua orang mungkin akan menjawab hal yang sama "kamu ingin roti? rotinya sangat enak loh" rata-rata jawabannya "iya, boleh aku coba?"

walaupun sebenarnya ada banyak yang bisa kita coba, tapi untuk membangun brand dan popularitas perusahaan maka kita mengambil hal yang simple untuk disajikan, murah dan bisa dinikmati oleh pelanggan kapan dan dimana saja.

cerita ini tidak ada yang salah, sebab mereka bergerak pada perusahaan profit. iya benar profit, esensinya mencari keuntungan. jadi bagaimana kalau itu di terapkan pada situasi dan kondisi yang sifatnya non profit? ...

entah apa yang membuat mereka membuat sebuah keputusan yang menurut saya sangat hebat ini. sungguh hal yang menakjubkan. penuh sandiwara dan aktor yang hebat dibaliknya, sehingga kami "penonton" hanya mampu memaknainya dengan pandangan kami sendiri.

untuk mereka pembuat kebijakan, aku harap anda selalu mengedepankan kepentingan orang banyak, sebab aku tidak akan mengatakan bahwa aku tidak setuju dengan semua itu, hanya saja menjadikan kepentingan masayarakat diatas kepentingan utama adalah sebuah prestasi sekaligus ibadah sosial maka kelak yakin dan percaya, mimpi dan cita-cita kita semua dapat tercapai secara natural, netral dan tak berpihak. bukan "formalitas".

untuk menikmati hasil jerih payah ini, aku mecoba untuk ikut merasakan bagaimna sensasi baru ini. aku ingin tau bagaimna rasanya ada di jalur itu, tapi setelah aku tau rasanya aku ingin keluar sebelum waktunya berhenti. bukan aku payah atau menyerah, tapi ada hal yang lebih baik yang mesti di lakukan. apa itu?  coming soon :-)

Sebuah Harapan

"Aku tau siapa aku, kamu dan kita
Untuk itu aku lakukan demi atas nama perasaan, hati dan kasih sayang" ~ bukan yang lain.

•○●

Bukan ingin melewati apa yang kau anggap privasi,
Bukan tidak percaya apa yang kamu lakukan,
Bukan ragu, dan bukan pula tentang idealismemu. Aku hargai itu.
Tapi,
Ini tentang belajar saling mengerti,
Iya memang, sesekali kadang luput tentang komitmen yang telah dibuat. Itu wajar sebagai insan yang berperasaan.

Jadi, apakah seperti ini yang kamu mau?
membuka ruang untuk terpisah? lalu entah akan apa yang terjadi setelahnya?

atau kamu akan menghapus itu lalu kembali tersenyum hingga merasakan senyum dengan sumringahnya yang membahagiakan?

ataukah kamu akan berdiri dan berkata "ini adalah proses untuk mendewasakan diri" aku mampu mengatasinya dan menjadikannya lebih indah dari biasanya. entahlah. hanya kamu dan tuhan yang tau.

semua pengharapan ada padamu, iya padamu.
hanya kamu,

Sebab aku hanya mampu tersenyum atas tingkahmu,
mencoba mengerti makna akan saling memahami hingga meyakini.

Meyakini satu samalain.
Bersua tanpa batas,
Terseyum tanpa paksaan,
Tertawa terhibur karena nyaman.

•○●

IYD Roadshow Regional Sulawesi

IYD Roadshow - menjadi bagian dari @indonesianyouthdream tentu sebuah kebanggaan tersendiri bagi para pemuda, punya teman se-Nusantara dan yang terpenting organisasi ini siap menjadi wadah aktualisasi diri bagi teman-teman. Entah apa yang akan saya tuliskan ini bisa menginspirasi orang lain atau tidak, tpi kalau di tanya saya terinspirasi atau tidak. Saya tak mampu menjawab, hanya berguman ketika akan menuliskannya sambil melihat bulu ini merinding, sebab ngobrol bareng Kang Agus sungguh sebuah motivasi yg luar biasa, beliau motivator, trainer, volunteer, akuntan, psikolog, kakak yang baik dan tentunya suami yang baik bagi istrinya, orasinya menggema penuh makna dan jiwa muda yang luar biasa. Beliau ini orang sunda, logat dan gaya bahasanya mirip banget bapak Ridwan Kamil walikota bandunh, mungkin karena dia sekampung yaa. Hehe

Pola berpikirnya yang visioner kedepan identik dengan semangat pantang menyerah, prinsipnya "selagi itu bermanfaat kenapa tidak? Hidup cuma sekali ". Pengalamannya sejak sekolah, kuliah bahkan hingga bekerja membuat semua orang yang mendengarnya pasti mengatakan, duhh ini orang keren bangett yaa...!! ..

Ceritanya ketika masih kecil di tempa dan di tempa untuk terus belajar, pengalaman mengajarnya selama setahun bersama Indonesia Mengajar, hingga beberapa pengalamannya menghadapi karyawan dengan beragam keunikan dan karakteristik tersendiri. Intinya beliau luar biasaa.

Alhamdulillah, hari ini sy mendapatkan pelajaran yang cukup banyak dari beliau, memoderatori di roadshow tadi menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan, pesan-pesannya ketika kami ngobrol walau dengan waktu yg singkat, membuat saya semakin dan semakin bersemangat. Beliau bagi saya adalah sang motivator sekaligus teman.

Semoga kedepan di event-event selanjutnya "kita" masih bisa bertemu.
Sebelum kami berpisah, saya minta kontak dan bilang "Pak siap-siap di ganggu yaa, saya akan banyak bertanya nantinya. Tpi kalau lagi sama istri gak usah d respon pak. Saya ngerti kok. Hehe"
Beliau ikut tertawa sambil kami berjabak tangan :-)

10 September 2016

#iydroadshow2016
#indonesianyouthdream

Random News

Powered by Blogger.

Flexible Home Layout

Tabs

Main menu section

Sub menu section

Find Us On Facebook

Video Of Day

Text Widget

Contact Us

Name

Email *

Message *

Followers

Follow Me

Follow Us

Flickr Images

Page

 

© 2013 Yaya Nouht. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top