Catatan, Banda Aceh,
29 April – 01 Mei 2016
Tepilih
menjadi salah satu delegasi dari seluruh Indonesia pada sebuah ajang tingkat
Nasional adalah mimpi bagi semua orang. Pengharapan untuk bertemu dari berbagai
delegasi di Nusantara tentunya sebuah pencapaian yang luar biasa, kenapa ?
sebab kita dapat belajar bagaimana karakter mereka, budaya mereka, aksen ketika
mereka berbicara dan kuliner yang menggoda selera di daerahnya. Tidak Cuma itu,
kita juga dapat mempelajari bagaimana budaya belajar mereka, tantangan yang
sering dialami hingga usaha yang dilakukan untuk mencapai mimpi-mimpi
terbesarnya.
Rasa
penasaran dan ingin tahu itulah yang membuat saya selalu berusaha mencari event
tingkat Nasional, karena bukan hanya namanya “nasional” yang hitz, tetapi
pengalaman-pengalaman itulah yang tidak bisa kita dapatkan di daerah kita
masing-masing. Berbagi cerita adalah hal yang biasa bagi seorang pemuda, namun
berbagi cerita antar pemuda se-Nusantara adalah hal yang tidak biasa, So ! jika
kamu punya kesempatan itu, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya.
Cerita
ini saya awali ketika terpilih menjadi delegasi mengikuti kegiatan Dream Maker
yang diadakan oleh The Leader, kegiatan ini akan dilaksanakan di Banda Aceh, pada
tanggal 29 April – 01 Mei 2016. Sebelum berangkat tentunya saya harus punya
amunisi yang cukup untuk sampai di kota yang terletak di Ujung Indonesia ini.
Untuk itu, saya mempersiapkan semua berkas yang telah dikirimkan panitia dan
menghadap ke birokrasi kampus dengan harapan mendapat izin untuk mempermudah
saya sampai di tempat tersebut.
Singkat cerita, akhirnya saya mendapat izin dan
berangkat ke Kota Banda Aceh dengan perasaan bahagia, kenapa tidak ? karena ini
adalah kalipertamanya saya ke kota tersebut. Salah satu kota yang memiliki
ribuan sejarah dari zaman kerajaan hingga saat ini, kota ini pernah mengalami
duka yang sangat mendalam setelah tertimpa tsunami dan ribuan orang yang
meninggal pada saat itu, kota ini juga di kenal orang sebagai kota yang sering
terjadi konflik, memiliki banyak tradisi dan juga terkenal dengan adat dan
agama islam yang kental. Iya, karena menurut sejarah Kota inilah yang menjadi
asal mula adanya Agama Islam di Indonesia. Kenapa demikian ? iya rasa penasaran
inilah yang membuat saya terus mencoba, berusaha dan berusaha mewujudkan
mimpi-mimpi yang telah saya tuliskan di Dream Plan saya.
Setelah
berangkat dari Kota Makassar pada hari kamis sekitar pukul 11.30 WITA, akhirnya
saya sampai di Kota Banda Aceh sekitar pukul 21.30 WIB. Bukan tanpa cerita,
untuk sampai pada di Aceh saya transit ke Jakarta, setelah itu ke Medan lalu ke
Kota Banda Aceh. Dan siapa sangka, dalam perjalanan dari Medan ke Banda Aceh
saya bertemu salah satu delegasi yang bernama Wulan dari Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI Bandung) di atas pesawat yang saya tumpangi, tidak terencanakan
dan terjadwalkan begitulah pertemuan itu terjadi. Hehehe.
Sesampainya
di Kota Banda Aceh akhirnya kita janjian dan menunggu panitia di bandara
menjemput kami. Kami pun ngobrol, bercerita tentang kenapa kita bisa ketemu yaa
? satu pesawat lagi. Ehemehem. Nah katanya “ada insiden yang membuatnya hingga
terlambat datang, yang seyogyanya dia datang lebih awal, namun karena insiden
tersebut akhirnya telat datang. Tapi apasih insiden yang di alami Wulan ? haha
tanya aja sendiri sama si Wulan :P. Gak tau Wulan ? duuuhh parah, tanya tuh
sana ma anak UPI, bilang ke dia Mawapres Juara III Tingkat Universitas UPI
Bandung tahun 2016 kenal gak ? Pasti dapat tuh. Hehe (tapi intinya yang saya
pahami, insiden itu karena mengagumi panorama alam Indonesia)
Selang beberapa menit ngobrol, akhirnya panitia
datang, dengan sekejap kitapun diantar ke tempat istrahat masing-masing.
Diperjalanan menuju tempat tersebut Wulan banyak bertanya mengenai Kota Banda
Aceh, dari kultur, kuliner dan pemuda-pemuda di aceh, karena saking capeknya
seharian di pesawat, saya hanya sesekali mendengar percakapan mereka. Namun,
dari hasil nguping itu, saya sudah tahu sedkit gambaran umum Kota Banda Aceh.
Jadi, kemanapun kalian berada, cari tahu sebanyak-banyaknya, bertanya, bertanya
dan bertanya.
Hari
ini, 29 April 2016 adalah hari dimana dimulainya kegiatan Dream Maker, bertemu
dengan panitia dan seluruh peserta Dream Maker dari seluruh Indonesia yang
berjumlah 30 orang. Hari pertama, saya mulai melirik-lirik siapa yang ada
disekitar saya, kenal satu sama lain, berusaha tampil semaksimal mungkin,
hingga akhirnya satu-persatu saya kenal mereka. Sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan Opening Ceremony pun dimulai.
Entah kaget atau kagum, tiba-tiba saja terdengar suara dari belakang orang yang
sedang bernyanyi, dengan mendengung mirip ayat-ayatyang ada di Al-Qur’an
sebagai tanda dimulainya kegiatan. Setelah menoleh kebelakang, rupanya suara
itu adalah Tarian Khas Aceh, dengan jumlah 9 orang dan 2 orang yang bernyanyi,
dengan suasana riang penari tersebut berlari naik ke panggung sambil bernyanyi
dan masing-masing dari mereka memegang gendang. Gerakan-gerakan yang
ditampilkan penari membuat saya sekan terhipnotis, pertama kalinya dalam
sejarah melihat secara langsung tarian yang merupakan salah satu warisan budaya
nusantara. Bahkan sebelum tarian itu selesai riuh tepuk tangan dari peserta pun
terdengar, menandakan bahwa mereka sangat terhibur dan menikmati tarian
tersebut. Beberapa gerakan yang ditampilkan sangat memukau, dengan perasaan
kagum dalam hati saya berkata “Wow Indonesia Luar Biasa Kaya dengan Budayanya”.
Selanjutnya
pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan sambutan-sambutan, sambutan
pertama dari kak Rahmayana Fitri selaku Project Officer Dream Maker dalam
sambutannya beliau meloporkan bahwa kegiatan ini adalah program kerja terbesar
dari The Leader, dan selama kegiatan kalian akan di poles sedemikian rupa untuk
menemukan potensi diri melalui mimpi-mimpi kalian” kurang lebih seperti itu
maksud dan tujuan yang disampaikan salah seorang The Leader yang luar biasa
ini. Sambutan ketiga Oleh Walikota Banda Aceh yang diwakili bapak Ir. Syukri
M.Si, beliau membacakan sambutan yang telah dibuat oleh Walikota diawali dengan
permintaan maaf, dilanjutkan dengan harapan dan dukungan yang diberikan,
mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta yang ada dalam ruangan
tersebut. Dalam sambutannya beliau sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pemuda, sebab pemuda adalah generasi dahulu, kini dan nanti yang akan
selalu mengubah dan membuat perubahan bagi bangsa dan negara. Diakhir sambutan,
seperti pemerintah lainnya, beliau sangat berharap kegiatan-kegiatan seperti
ini mestinya terus dilakukan untuk pengembangan pemuda Indonesia, Khususnya
Kota Banda Aceh.
Sambutan
ketiga dari Bapak Imam Gunawan selaku Sekretaris Deputi bidang Pengembangan dan
Sumber Daya Pemuda KEMEMPORA, dalam sambutannya beliau banyak sekali
wejangan-wejangan yang diberikan, bagaimana seorang pemuda harus berani keluar
dari zona nyaman, berani bertindak dan membuat sebuah perubahan-perubahan tanpa
melupakan nilai-nilai nasionalisme bangsa Indonesia. Inisiator Kapal Pemuda
Nusantara ini juga menekankan akan pentingnya, kegiatan-kegiatan yang bersifat
nasionalisme, tetapi tidak hanya pada ruang lingkup itu saja. Kata beliau
“semua yang dilakukan wajib memerhatikan nilai spritual yang terkandung dalam
setiap kegiatan yang diadakan pemuda”. Sambil tersenyum dan sedikit demi
sedikit menyampaikan beberapa pesan, beliau juga menceritakan bagaimana kisah
beliau ketika dari kecil hingga berhasil seperti saat sekarang ini. Intinya,
kisah beliau sangat mengispirasi peserta yang ada dalam ruangan itu.
Sambutannya pun ditutup dengan memberikan harapan-harapan kepada kita semua
untuk berani bermimpi dalam mencapai apa yang telah direncanakan. Setelah semua
sambutan selesai, kita pun berdoa bersama-sama untuk kelancaran kegiatan hingga
selesai.
Acara
selanjutnya setelah Opening Ceremony,
semua peserta, panitia dan tamu undangan berfoto bersama, sesi ini merupakan
salah satu sesi yang ditunggu-tunggu, bagaimana tidak, kesempatan foto bersama
dengan orang-orang hebat yang berani menggantungkan mimpinya pun tiba.
Setelah
berfoto bersama, kegiatan selanjutnya adalah sesi “Ngopi 1 : Inspring Story ! Meet The Stakeholder”
bersama bapak Imam Gunawan dan Bapak Ibnu Ketua IMI Indonesia. Bercerita
tentang perjalanan hidupnya yang begitu menginspirasi, berasal dari keluarga
yang terdidik dan dimasukkan dalam sekolah pesantren membuat pak imam terlihat
sangat bermoral dan menjunjung tinggi etika dalam bergaul. Dari kecil hingga
beliau sekolah, kuliah dan menjabat di pemerintahan serta memunculkan berbagai
program kepemudaan dengan tujuan menumbuhkan rasa nasionalisme pemuda. Begitu
banyak cerita yang disampaikan dan inspirasi yang dipeorleh teman-teman pada
sesi ini. Begitupun dengan pak ibnu, seorang legislator daerah aceh ini sangat
menginspirasi, dari keluarga yang sederhana memulai berjejaring dengan siapa
saja hingga sukses dan berhasil menjadi salah satu anggota legisltaif untuk
memperjuangkan hak-hak rakyat. Baginya yang terpenting dalam hidup adalah networking, menjaga silaturahmi
antarsesama adalah tugas wajib bagi seorang manusia pungkasnya dalam diskusi-diskusi
kecil bersama beliau.
Sesi
kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya hingga penutupan memiliki banyak
inspirasi yang tentunya membuat kamu tercengang bahkan menganga, loh kok bisa
yah ? bagaimana mungkin ?. Intinya ada banyak cerita panjang dan ceita-cerita
yang sangat menginspirasi disetiap sesi Dream Maker ini, sebuah kegiatan yang
benar-benar membuktikan omong dan mimpi kita. Tidak hanya dalam retorika
tentang bagaimana mewujudkan mimpi, tapi itu semua tentang apa yang harus kita
lakukan, dengan siapa kita mewujudkan mimpi itu, dan via atau jalur apa yang
akan kita tempuh untuk mencapai target yang telah kita susun. Kuncinya “kurikulum mimpi”, kurikulum yang telah
dibuat teman-teman The Leader ini, benar-benar dapat mengubah mimpimu menjadi mimpi
yang tak sekedar mimpi. Beragam sesi yang dikemas sesuai keinginan dan
kebutuhanmu, sesuai selera dan gaya belajarmu itulah kurikulum mimpi.
Kamu
pemuda Indonesia ? ragu dengan kemampuan yang kamu miliki saat ini ? masih
bingung bagaimana cara mewujudkan mimpimu ?
Jika
punya waktu dan kesempatan ayo jangan melamun, pantau terus aktifitas The
Leader dan Alumni Dream Maker di jamin gak bakal nyesel. Dan yang terpenting
ikuti Dream Maker selanjutnya untuk menemukan sensasi kegiatan yang luar biasa
ini.
Terakhir,
Jika
kalian sering mendengar “nikmati prosesnya dek” itu tidak salah. Tetapi
sebaiknya kamu jangan hanya mampu menikmati. Tapi “Ciptakan proses itu untuk dirimu dan orang-orang yang kamu
sayangi”.
Dream Maker...!!!
Dare to Dream More.
Nurhidayatullah
Universitas Negeri Makassar