Catatan : Serang Banten, 20-22 Mei 2016
Pelatihan I adalah bekal ketika di
Miri, Sarawak Malaysia nantinya, kami akan menjadi Volunteer untuk anak-anak TKI di sarawak, mengajar, memotivasi dan
yang paling penting adalah menumbuhkan semangat nasionalisme terhadap
Indonesia. Secara umum kondisi anak-anak Indonesia di berbagai pelosok
nusantara sangat memperinhatinkan, baik dari segi sosial maupun pendidikannya.
Akhir-akhir ini banyak dijumpai kejadian-kejadian negatif yang menimpa
anak-anak indonesia, dari pelecehan seksual, masalah pendidikan, tempat tinggal
dan bahkan moral anak yang sudah mulai tergeser atau bahkan sangat kurang
terdidik, baru-baru ini di kabupaten bantaeng tersiar kabar seorang guru di
penjara karena mencubit siswanya, seorang anak disodomi gurunya, seorang
mahasiswa membunuh dosennya, seorang muda-mudi yang tengah kedapatan berbuat
mesum dan banyak lagi fenomena di masyarakat. Dan, hampir semua fenomena itu
objek utamanya adalah generasi penerus bangsa.
Realita yang kita lihat tentu sangat
memprihatinkan, itulah yang terjadi di Indonesia saat ini wahai pahlawanku.
Engkau memperjuangkan bumi pertiwi ini dengan darah dan air mata, bahkan
keluarga, harta dan semua yang kau miliki kau korbankan agar kami mampu dan
sampai pada gerbang kemerdekaan hingga hari ini. Saya tidak tau jelas apa
maksudmu mengatakan kita semua baru sampai pada gerbang kemerdekaan, apakah
semua yang terjadi sekarang telah engkau prediksi ? ada banyak masalah. Saking
banyaknya, bahkan diantara kami ada yang harus menyambung hidupnya di negara
orang. Katanya “mereka lebih bisa hidup berkecukupan beserta keluarga di tanah
sana, mereka menikmatinya” sampai mereka kadang lupa dari mana mereka berasal.
Saya tidak pernah mnyalahkan mereka, tidak juga menyalahkan pemerintah dan
tidak menyalahkan siapa-siapa, kenapa mereka lebih memilih berada di negeri
orang dengan waktu yang cukup lama. Entah saya sampai sekarang tidak tau jelas
kenapa seperti itu, namun paling tidak, kami ingin berbagi sedikit tentang ilmu
yang kami dapatkan dari kecil tumbuh dan berkembang di negara yang kau
pertahankan ini. Kami ber-40 betul-betul ingin menjadi relawan yang
sesungguhnya, doakan kami semoga niat baik kami di pandang indah di sisi_Nya
kelak.
Di Negara orang, mereka mencari nafkah
untuk bertahan hidup. Saking semangatnya, umur yang seharusnya digunakan untuk
menimba ilmu dipergunakan untuk bekerja membantu orang tua mereka. Sekitar
20.000 anak, hanya ada sekitar 800 anak yang mampu mengenyam pendidikan. Itu
menandakan ketika mereka di negeri orang siapa yang akan peduli dengan mereka ?
Pemerintah yang ingin dituntut untuk
melindungi mereka ? orang tua mereka ? atau siapa ? mereka butuh bantuan,
paling tidak ada sedikit yang bisa membangkitkan semangat mereka, membantu
mereka mengenal bangsanya, bangsa yang telah dititipkan para pejuang untuk kita
semua. Mungkin itu saja sedikit celoteh, kegelisan tentang kondisi pendidikan
anak-anak TKI di Sarawak, Malaysia. Mungkin akan ada banyak cerita yang ditemui
disana, tetapi sebelumnya doakan kami semoga bisa menanaman rasa nasionalisme
bagi mereka.
Foto Bersama Cikgu VTIC Cycle 5 |
Di pelatihan I, kami di berikan
gambaran umum kondisi masyarakat disana, metode mengajar yang tepat dan hal-hal
yang harus kami persiapkan kelak. Sebenarnya saya tidak mengikuti sepenuhnya
pelatihan I ini karena terkendala kesehatan, tepat hari jumat sekitar pukul
18.00 di bandara Soekarno Hatta saya tiba dari makassar dan menunggu di jemput
oleh kakak-kakak panitia. Sambil menunggu, saya pun merasa kurang enak badan
hingga akhirnya ketidakenakbadanan tersebut merembes hingga dua hari
berikutnya. Hehe
Oleh karena itu, sebagai manusia kita
perlu pahami kalau ada banyak rintangan dan ujian yang bisa datang kapan dan
dimana saja, salah satunya adalah ujian kesehatan. Sebagai manusia biasa, kamu
bisa terkena penyakit dimanapun kamu berada, yang terpenting adalah tetap jaga
kesehatan itu. Sebab, sehebat apapun kamu kalau yang satu ini datang kamu akan
lemah-selemah-lemahnya hingga bangun pun di bantu. Hehehe untuung aja kalau
kamu kemana-mana dan dapat panitia sebaik panitia VTIC Cycle 5, kalau nggak duh
ngga tau deh gimana jadinya. Intinya sih, ada banyak kemungkinan yang bisa
terjadi, untuk itu persiapkan amunisimu untuk selalu tersenyum bahagia.
Persiapkan dirimu untuk pengabdian yang lebih panjang.
Dari pembukaan hingga berakhirnya
kegiatan, semua yang saya dapat adalah tentang bersyukur, bersyukur dengan
kesehatan, umur dan hela nafas yang diberikan tuhan untuk dapat berkenalan
dengan siapa saja, mencari pengalaman dimana saja dan bersua sesuka hati. Untuk
itu bersyukurlah lebih banyak dari biasanya.
Mendidik
dalam Keberagaman
Nurhidayatullah
Universitas
Negeri Makassar
0 komentar:
Post a Comment